Rabu, 17 Oktober 2012

PENYESALAN



Seperti Biasa Setiap tahun ajaran baru. bagi para siswa
dan siswi baru, Biasanya

melakukan kegiatan rutin
setiap tahunnya yaitu MOS
atau Orientasi
Pendidikan.Semua hari yang
kujalani biasa saja sambil
terus mencari teman dan
pangalaman baru
.
***
di Hari Kedua Masuk
Sekolah...
Pelajaran pun mulai
berlangsung seperti
biasanya dan para siswa
memulai kegiatan belajar.
Tiba-tiba saja konsentrasi ku
dan siswa lainnya terhenti
sejenak ketika terdengar
suara ketukan pintu
berbunyi ,
Ternyata wakil kepala
sekolah kami, beserta
seorang cewek yang belum
pernah aku dan teman-
temanku kenal sebelumnya.
Pada saat itu wakil kepala
sekolah kami berbicara di
hadapan kami semua
“anak – anak, di kelas kalian
ini ada siswi baru.
Seharusnya ia masuk sekolah
sama di hari pertama kalian
masuk. tapi berhubung
karena ada keperluan
Keluarga di singapura, maka
ia menunda jadwal pertama
masuk sekolah…”
Setelah pak guru
menjelaskan perihal cewek
baru itu, kemudian pak guru
menyuruh anak itu untuk
memperkenalkan dirinya.
Memang terlihat dari wajah
gadis itu ada sedikit
keraguan, tapi akhirnya dia
bersuara juga. Dia kemudian
langsung memperkenalkan
diri kepada kami semua,
“ Nama saya Evii, saya berasal
dari SMP Bhakti Persada.
Senang berkenalan dengan
kalian semua…” setelah dia
memperkenalkan diri,
kemudian wakil kepala
sekolah kami menyuruh
dia untuk duduk di bangku
yang masih kosong.
kebetulan saat itu bangku
yang kosong ada di depan
meja aku ….
Saat itu juga cewek cantik itu
langsung duduk di depan
mejaku.
senang banget rasanya
cewek secantik dia itu
langsung dihadapan ku. Tapi
aku gak boleh lama-lama
mengagumi dia, karna aku
harus ngelanjutin pelajaran
yang sempat tertunda tadi.
***
Sekarang waktunya istirahat
dan sekarang juga saatnya
aku untuk berkenalan
dengan dia, supaya lebih
dekat ….
Aku mulai bertanya padanya,
“ hayyy….nama kamu Evii
ya???? Kalau boleh tau rumah
kamu di mana sih???”, saat
itu dia diam saja.
Tapi beberapa lama
kemudian dia kemudian
menjawab, “ Rumah ku
deket kok dari sini,kebetulan
aku juga baru pindah….jadi
aku lupa nama jalannya itu
apa, tapi seingat aku,, di
dekat masjid yang warna
hijau itu deh kayaknya…”
Dalam hati ku
berpikir….masjid yang warna
hijau itu kan adanya di
sebelah gang rumahku,
berarti rumah dia deket
donk dengan rumah ku...
kemudian aku balik jawab, “
jalan itu namanya gang
Lestari, berarti deket donk
dengan rumah ku???. Kalau
begitu kita pulang bareng
yuk???
Dia kemudian langsung
meng-iyakan ajakan ku,,
* * *
Bel tanda pulang sudah
berbunyi, aku sudah tidak
sabar untuk bisa pulang
bareng dia. Kami keluar dari
kelas bersama-sama. Setelah
ku perhatiin dia orangnya
pendiam juga. Sampailah
kami di gerbang sekolah, aku
memintanya untuk
menunggu di gerbang itu
dan kemudian aku
mengambil motor yg ku
parkir tidak jauh dari kantin
sekolah.
* * *
Hampir satu tahun berlalu
semenjak hari itu. Hubungan
pertemanan kami juga
semakin akrab.
Tapi yang anehnya dia hanya
mau berteman dan dekat
denganku. Padahal dia tau,
banyak juga cowok di
sekolah ini yang
mengaguminya…tapi
sepertinya dia tidak peduli,
malah dia menjauhi mereka
semua dan Cuma mau
berteman denganku. Tapi
tidak apa-apa…yang penting
dia tetap dekat denganku.
Tapi lama-kelamaan timbul
rasa aneh yang paling aku
takuti..
aku gak mau sampai rasa itu
timbul padaku. Tapi kusadari,
aku tak bisa menolaknya.
Ternyata aku menyukai Evii !!
Oh tuhan….kenapa rasa itu
sampai terjadi dan
menimpaku?. Tapi
untungnya aku bisa
menutupinya dari Evii karena
aku tidak mau berharap
lebih darinya.
Dia begitu sempurna
bagiku…bagaimana tidak
sempurna?? Dia cantik, baik,
dan kaya.
Dia baik aja denganku aku
sudah bahagia….tapi
menurutku dia begitu
perhatian dengan ku. Dia
selalu membantuku jika aku
dalam kesulitan, atau selalu
menanyakan apakah aku
sudah makan atau belum. dia
perhatian banget. Dalam
hatiku slalu bertanya :
“ jangan-jangan dia juga
menyukaiku..?? tapi itu
kayaknya mustahil banget”.
* * *
Hari ini praktek olahraga.
Semua orang di kelasku
termasuk aku sudah berada
di lapangan. Tapi aku lupa
membawa air mineral untuk
persediaan nanti, Terpaksa
aku balik lagi ke kelas.
Sesampainya di kelas, aku
melihat Evii duduk di
bangkunya sendirian.
Aku bertanya dalam hati, Evi
kok nggak ikut olahraga?.
Akh daripada penasaran,
mendingan ku tanyain
langsung aja,
“ Vii, kamu kok gak ikut
olahraga? Kamu lagi sakit
ya?”.
Saat itu juga dia langsung
menjawab, “ gak koq, aku
Cuma gak enak badan aja”
Duh….kasiannya lihat Evii,
dengan rasa penasaran aku
langsung menempelkan
telapak tangan ku di dahinya,
dan sontak saja aku terkejut.
Badannya panas banget!!!.
Aku bilang padanya supaya
di bawa ke ruang UKS saja
tapi dia menolak.
Walaupun begitu, tetap saja
aku akan memberitahukan
ini ke petugas UKS sekolah
kami. Ketika aku akan pergi,
dia menarik tanganku dan
mendekatkanku ke
wajahnya.
“ Sudah…gak usah khawatir,
aku baik-baik aja kok kamu
tenang aja..”
waw….wajahnya deket
banget dengan
wajahku,,langsung saja aku
deg-degan..
tapi segera ku lepaskan
tangannya. Tapi sepertinya di
menolak karna dia tetap
menggenggam tanganku.
“ Rist…ada sesuatu yang
ingin ku katakan padamu…
tapi aku takut kamu bakalan
menolaknya” terdengar
suaranya ragu-ragu…
tapi segera ku menjawab,
“memangnya apa yang ingin
kamu katakan, Vii”.
Dia terdiam sejenak, tapi
akhirnya dia melanjutkan
ucapannya,
“ sebenarnya dari dulu aku
menyukai kamu, sebelum
aku memasuki sekolah ini.
Aku sudah melihat kamu
lebih dulu. Saat aku dan
papaku berjalan-jalan di
sekitar daerah ini untuk
mencari lokasi rumah baru,
aku melihat kamu sedang
bercanda bersama temanmu
di sebuah warung.
Ntah knapa rasanya aku
langsung tertarik padamu.
Aku tanyakan kepada orang
di sekitar tentang kamu,
ternyata kamu sebaya
denganku dan baru saja
tamat SMP juga.
Begitu aku tau kamu sudah
mendaftar diri di sekolah ini,
aku langsung meminta ijin
pada papaku untuk segera
mendaftarkanku di sekolah
ini juga.
Sebenarnya papaku tidak
mengijinkannya karena aku
baru saja akan didaftarkan di
sekolah yang bertaraf
internasional
Tapi akhirnya papaku
menuruti keinginanku, dan
kamu tau kanapa aku
memaksa untuk tetap
bersekolah disini ??
Karena aku ingin
mengenalmu lebih dekat
Ris,..
aku ingin kamu dan aku
pada akhirnya bisa selalu
bersama.
Dan akhirnya keinginanku
terkabul.
Tapi aku tidak tau pasti
kamu mau menerimaku atau
tidak Ris.
Yang pasti ku sudah berkata
jujur padamu karena sudah
dari dulu perasaan ini aku
pendam.
“Riski….aku mau kamu
berkata jujur padaku, kamu
mau enggak,menerima aku
jadi pacarmu ??”,
pertanyaan Evii saat itu
membuat aku terkejut,
mengapa tidak dari dulu aku
mengaguminya dan ternyata
dia diam-diam juga
menyukaiku!!!!
Astaga,, Ternyata
pengorbanannya cukup
besar juga untukku..
Beberapa saat kemudian
dengan sedikit malu-
malu,karena baru pertama
kalinya aku di tembak sama
cewek, aku langsung
menjawab,
“aku tidak menyangka akan
jadinya begini, tapi tahukah
kamu Vii, dari dulu juga aku
sudah menyukaimu…
dan aku juga Ingin menjadi
pacarmu…”…
Pernyataan itu membuat Evii
terkejut.
Dia langsung bertanya “
kamu yakin dengan
jawabanmu itu?”.
“ ya, aku sangat yakin” ku
langsung menjawab
pertanyaannya.
Saat itu juga dia menangis
terharu, dan langsung
memelukku dan Sepertinya
dia sudah melupakan rasa
sakitnya.
Namun, saat itu juga ku
melepaskan pelukannya
karena aku harus
melanjutkan olahragaku
yang sempat tertunda tadi.
Tapi, sebelum aku pergi aku
memaksanya untuk tetap
pergi keruang UKS.
Mungkin karena saking
senangnya, dia langsung
menuruti perintahku.
“ hati-hati ya sayang
olahraganya”….dia
mengatakannya padaku.
Dengan tersenyum ku juga
menjawab, “ ya sayank, cepat
sembuh juga ya, jangan lupa
minum obat”,
* * *
Sudah sebulan kami jadian
dan belum ada satupun dari
temen-teman kami yang
mengetahuinya. Tapi itu
memang ku sengaja karena
ku tahu Evii adalah cewek yg
amat populer di sekolahku.
Sebenarnya Evii ingin semua
orang mengetahui tentang
hubungan ini, tapi aku
menolaknya, ntar aku malah
di benci teman-temanku
karena ku sudah mengambil
hatinya cewek idaman
mereka,
***
Tapi, sepertinya ada yang
disembunyikan Evii dariku.
aku tidak tau itu apa.
Aku tidak mau berprasangka
buruk dulu padanya, karena
ku tau, Evii adalah cewek
yang setia. Dia amat
menyayangiku. Jadi, tidak
mungkin dia mengkhianati
hubungan kami.
Suatu saat, aku memergoki
Evii sedang membaca
selembar Surat, tapi begitu
mengetahui kedatanganku,
di langsung
menyembunyikannya. Aku
berusaha memaksanya
untuk melihat, tapi dia
menolak. Saat itulah
kecurigaan ku berawal…
***
Sebulan kemudian, Evii pergi
selama dua minggu dan dia
tidak memberitahukan
kemana kepergiannya itu
kepadaku. Sebagai pacar,
aku seperti mulai merasa
tidak di hargai.
Masa’ dia pergi selama itu
tidak memberitahuku?
Saat itulah ku mulai jenuh
dengannya.
Dan disaat kepulangannya,
dia langsung mendatangi
rumahku,
dia langsung bertanya,
“kamu koq gak
menghubungi aku beberapa
hari ini?”,
disaat itu juga ku langsung
menjawab, “ Apah..? gak
salah?? Kayaknya kamu yang
kayak gitu dech. Kemana aja
kamu dua minggu terakhir ?
kenapa kamu gak kasih
kabar ke aku? aku ini kan
pacar kamu!!!”
Dia terdiam sejenak dan
sepertinya tidak menjawab
pertanyaanku. Melihat
responnya seperti itu, aku
langsung mengatakan
padanya,
“kamu gak berani menjawab
kan??”
“bukan gitu yank.. aku per-gi
ke-….” Dengan terbata-bata
dia menjawabnya
dan ku langsung memotong
pembicaraannya, “sudah
jelas kan semua??
Menjawab itu saja kamu
ketakutan, berarti dugaanku
selama ini benar, kamu
Selingkuh !!!
yaudahlah gini aja, mulai hari
ini kita putus !!!”
Begitu mendengar
keputusanku, dia langsung
menjawab,
“kok secepat itu keputusan
kamu?? ini semua bisa aku
jelaskan…”,
“alaahhhh,, gak ada yang
perlu kamu jelaskan lagi,
semuanya kan sudah jelas,
mulai sekarang, anggap saja
kita gak ada hubungan apa-
apa…”.
Di saat mendengar
ucapanku, ku lihat dia
menangis!!!
Dia langsung berkata,
“kalau memang ini
keputusanmu, ku terima.
Tapi kamu harus tahu, tidak
ada cowok lain selain kamu.
Aku bukan cewek seperti
yang kamu bayangkan. Di
dalam hati ini aku tulus
mencintai kamu, Ris.
Terimakasih karena kamu
sempat menjadi orang yang
istimewa di hidupku., aku
tidak akan pernah
melupakanmu…..”
itulah kata-kata terakhir yang
ku dengar dari mulut Evii.
Setelah mengucapkan kata-
kata itu, dia langsung pergi
meninggalkanku….
tapi dalam hati yang paling
dalam sebenarnya aku tidak
ingin perpisahan ini sampai
terjadi…
***
Hari-hari di sekolah terasa
tidak istimewa lagi setelah
kejadian itu.
Memang, setelah Evii datang
ke rumahku dan menemuiku
waktu itu, dia tidak pernah
datang ke sekolah lagi.
Namun aku sudah tidak
memperdulikannya lagi.
***
Setelah seminggu kemudian,
di kelasku sedang
konsentrasinya melihat guru
menjelaskan pelajaran di
depan kelas. Namun terhenti
sejenak saat kepala
sekolahku datang, sepertinya
ada sesuatu yang ingin di
beritahukannya.
Kepala sekolah kami dengan
raut wajah serius dan seperti
tidak percaya, akhirnya
memberitahukan sesuatu
yang pada akhirnya sulit
untuk ku percaya…
”anak-anak, di sekolah kita
tercinta ini, kita semua baru
saja kehilangan murid
sekaligus teman kalian. Dia di
panggil yang maha Kuasa
tadi malam… EVI SEPTIANI.
Dia menghembuskan
nafasnya yang terakhir di
rumah sakit Singapore
sesa’at setelah menjalani
operasi atas penyakit yang di
deritanya, yaitu kanker otak.
Marilah kita semua berdoa,
Semoga arwahnya diterima
di sisi tuhan yang maha
kuasa…”
Setelah mendengar ucapan
dari Bapak kepala sekolah,
sepertinya dunia ini berhenti
berputar.
aku gak percaya dengan
kenyataan ini …
ternyata dia
menyembunyikan ini dari ku
tentang penyakitnya !!
Sepulang sekolah, ku berlari
menuju rumahnya…
terlihat ada banyak orang di
sana dan juga sebuah
karangan bunga
menandakan bahwa ada
yang berduka cita di sana.
Tanpa menunggu lama lagi,
ku langsung memasuki
rumahnya dan….
astaga….. ku melihat Evii
terbaring di sana !!!.
Batin ini menjerit….dan
masih tidak terima atas
kenyataan ini.
Ku langsung menghampiri
jasadnya…terlihat wajahnya
kaku namun tersenyum
seperti memberi isyarat
bahwa dia bahagia di sana….
tapi ku masih belum
menerima kenyataan ini !!!
Oh tuhan…kenapa ini semua
begitu cepat terjadi?? Ku
masih mencintai dia
tapi dia begitu cepat
meninggalkanku.
Disaat ku larut dalam
tangisan, terasa pundakku di
tepuk. Setelah menoleh ke
belakang, aku melihat
seorang cowok yang
sepertinya masih SMP
memberi isyarat bahwa dia
ingin berbicara padaku.
Aku pun mengikutinya ke
sebuah kamar yang ternyata
itu adalah kamar Evi. Di sana
aku melihat fotoku tetap
menghiasi dinding
Kamarnya….
ternyata tidak ku sangka,
walaupun aku sudah tidak
ada hubungan apa-apa lagi
dengannya, dia tetap
mencintaiku..
oh tuhan…betapa jahatnya
diriku memutuskannya di
saat dia membutuhkanku….
Ku lihat cowok yang ternyata
adiknya Evii itu memberikan
sebuah surat padaku. Dia
mengatakan sebelum
kakaknya itu
menghembuskan nafasnya
yang terakhir…
dia menyuruh adiknya untuk
memberikan surat itu
padaku.
Dan setelah ku buka, ku
langsung menangis sesedih
dan sakitnya aku ketika ku
baca isinya.
Dia menuliskan:
“ Dear Risky….
Ketika kamu membaca
surat ini, berarti aku
sudah tidak ada lagi di
dunia ini.
Maaf jika aku
menyembunyikan semua
ini darimu…
aku tidak mau kamu
terus memikirkan ku.
Ketika kamu melihat aku
menyembunyikan
sebuah kertas,karena
sebenarnya itu adalah
Surat mengenai penyakit
ku…
aku tidak mau kau
sampai mengetahui
semuanya…
dan ketika aku tidak
memberitahukan
kepergianku waktu itu,
karena aku tidak ingin
kamu
mengkhawatirkanku
karena di saat itu aku
ingin menjalankan
operasiku yang ketiga..
aku memang mengidap
penyakit kanker otak…
aku tidak ingin kamu
mengetahui penyakitku
yang sebenarnya karena
ku takut kamu tidak mau
menerimaku dan malah
meninggalkanku.
Ketahuilah Riss,….kamu
begitu berarti bagiku.
Aku tidak mau sampai
mengecewakanmu…dan
aku tidak mau sampai
kehilangan kamu..
tapi perpisahan itu telah
terjadi,,,sebenarnya
hatiku hancur saat itu
semua terjadi..
tapi aku harus bisa
menerimanya jika itu
dapat membuatmu
bahagia.
Walaupun aku sudah
tidak di dunia ini lagi,
tapi aku akan tetap
mencintaimu dan tetap
memperhatikanmu di
sana.
Mohon jangan tangisi
kepergianku karena itu
akan membuat hatiku
sakit dan tidak tega
meninggalkanmu…..
Aku akan tetap selalu
ada di hatimu dan selalu
menjagamu……
Kau yang terindah…
dari Yang mencintaimu,
Evi Septiani.
**
Tangisanku tak bisa di
bendung lagi ketika
membaca surat itu.
Ternyata aku telah salah
menilainya….
kesetiaannya yang begitu
kuat tapi aku malah
meragukannya…
cintanya begitu besar
untukku tapi aku membalas
dengan malah menyakitinya.
Maafkan aku Vii….
aku sangat menyesal karena
telah berburuk sangka
padamu.
Tapi ku lakuin itu karena aku
sangat sayang padamu, ku
gak mau kamu
meninggalkanku dan pergi
dengan yang lain…tapi
semuanya telah terlambat…
aku tak bisa berbuat apa-apa
lagi…
yang bisa kulakukan hanya
menangis dan terus
menangis…
***
Aku ikut mengantarkan Evi di
tempat peristirahatannya
yang terakhir.
Walaupun air mata ini terus
mengalir, tapi aku harus
ikhlas melepaskannya.
Mungkin hanya surga tempat
yang pantas buat orang
sebaik dia…
Selamat jalan Evi…
aku akan tetap
mengenangmu meskipun
kita telah berpisah,,,
namun hati ini masih
untukmu…
di setiap do’aku akan
kuselipkan namamu…
agar tuhan tahu bahwa kau
orang yang paling berarti
dalam hidup ku...
MISS YOU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar